 |
Saturday, January 10, 2009 |
ISRAEL WASPADAI PALESTINA |
JERUSALEM,(GM)- Dinas intelijen Israel menegaskan, alat-alat perang Israel gagal menghadapi semangat juang Gerakan Perlawanan Islam Hamas, meski agresi ke Jalur Gaza sudah berjalan dua pekan.
Bahkan, sebuah situs yang dekat dengan Dinas Intelijen Israel mengungkapkan, kecemasan pihak Israel sekiranya perlawanan Palestina memiliki jenis roket lain, sehingga mereka bisa menembakkan roket tersebut dan menjangkau lebih jauh dari permukiman-permukiman Yahudi di sekitar Jalur Gaza.
Menurut situs tersebut, pihak Israel sudah menghancurkan sejumlah terowongan sekitar koridor Shalahuddin. Namun, penutupan terowongan secara total itu pun masih memungkinkan gerakan Hamas kembali menyelundupkan senjata dalam 3 pekan lagi.
Lebih lanjut situs Israel ini menyebutkan, meski sebagian besar roket al Qassam Palestina sudah dihancurkan, namun gerakan Hamas masih memiliki sejumlah besar roket Fajr, yang memiliki daya jangkau hingga 70-75 kilometer. Pihak intelijen Israel tidak memiliki informasi yang pasti mengenai kepemilikan Hamas atas roket Fajr 3, atau jenis lain yang lebih canggih seperti Fajr 5.
Masih menurut situs dekat intelijen Israel ini, bukti bahwa Hamas memiliki senjata lebih canggih tersebut, adalah penegasan salah seorang petinggi gerakan bahwa kemampuan Hamas mungkin bisa memperpanjang jangkauan roket-roketnya hingga mencapai jantung Tel Aviv, permukiman Yahudi Rahubot, dan Rishon Atzion.
Perlawanan sengit
Sementara itu, sumber lokal melaporkan, tentara Israel telah menarik pasukannya dari timur Qororoh, pascagempuran pasukan perlawanan yang dipimpin brigade Al-Qassam, sayap militer gerakan Hamas, yang berhasil memberikan perlawanan sengit hingga terbunuhnya salah seorang komandan Zionis dan melukai yang lainnya.
Situasi ini memudahkan para petugas kesehatan untuk melaksanakan kembali tugasnya, mengevakuasi puluhan jenazah. Di antaranya tiga manula yang meninggal akibat gempuran rudal Zionis.
Menurut sumber medis, pihaknya berhasil mengangkat tiga jenazah warga, Hamid Samiri (60), Ahmad Syuraihi (65), dan Juhad Abu Mudhaif (60).
Tentara Israel telah menghancurkan rumah, sekolah, masjid ataupun ladang-ladang kaum muslimin dengan roket meriam mereka. Tak kurang dari 30 rumah dan beberapa hektare perkebunan Palestina hancur akibat serangan tersebut.
Sejak Kamis (8/1) malam, pesawat-pesawat tempur Israel membombardir tiga rumah milik keluarga Syaikh Zaki Al-Druesi dan Arafat Madhi di Khan Yunis.
780 warga gugur
Korban serangan tentara Israel yang dilancarkan lewat darat, udara, dan laut terus bertambah. Menginjak pekan kedua gempuran ke Gaza sudah lebih dari 780 korban meninggal dan 3.250 lainnya luka-luka.
Menurut Direktur Layanan Ambulans dan Emergency Departemen Kesehatan Palestina, Dr. Muawiyah Husnain, jumlah syuhada terus meningkat mencapai 780 orang, kebanyakan anak-anak dan wanita. Pada Kamis, tim medis menemukan lebih dari 50 jenazah yang meninggal akibat kebidaban Israel.
Ia mengatakan, jasad para korban itu ditemukan di bawah reruntuhan rumah-rumah yang hancur akibat bombardir rudal-rudal Israel. Sementara mobil-mobil ambulans tidak bisa mencapai lokasi korban karena dihalang-halangi tentara Israel.
Husnain menambahkan, pihaknya masih mencari jenazah korban yang tertimbun reruntuhan bangunan akibat gempuran roket Israel. Para petugas medis tidak bisa mencapai lokasi karena mendapat ancaman dari tentara Zionis yang akan menggempur mereka lagi jika masuk lokasi serangan.
Menteri Kesehatan Palestina, Dr. Baseem Naeem sebelumnya telah menegaskan bahwa korban pembantaian terbuka yang dilakukan Zionis Israel di Jalur Gaza sejak Sabtu (27/12), terus bertambah banyak. Terlebih ada ratusan korban luka yang dalam kondisi kritis dan puluhan lainnya masih di bawah puing-puing reruntuhan.
Pemandangan mengerikan
Organisasi Palang Merah Internasional, Kamis, mengumumkan, 4 mobil ambulans milik Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Palestina sampai di sejumlah rumah di Kp. Zaitu, Kota Gaza, yang hancur akibat bombardir Israel. Pihaknya menemukan banyak jasad korban yang meninggal, sementara anak-anak duduk di sisi jasad ibu-ibu mereka.
Dalam pernyataannya, Palang Merah Internasional menegaskan, pihaknya telah meminta jaminan lalu lintas yang aman, agar mobil-mobil ambulans bisa sampai ke kampung ini sejak 3 Januari lalu. Namun, sama sekali tidak mendapatkan izin dari militer Israel kecuali Rabu (7/1) siang.
Tim gabungan antara Palang Merah Internasional dan Bulan Sabit Merah Palestina menemukan di sebuah rumah ada 4 orang bocah sedang duduk di sisi jasad ibu mereka. Dengan gemetar mereka menyampaikan tidak mampu lagi berdiri. (net)** |
|
posted by baragazul @ 7:22:00 am   |
|
|
|
|
|
|
Post a Comment
tanx for coment